Senin, 05 Januari 2015

Pengantar Bisnis 6

Tugas Individu Pengantar Bisnis


HARGA NAIK-TURUNNYA KEDELAI






NAMA:
Handika Oki Prasetyadi
KELAS:
1EB31
NPM:
24214737


A.LATAR BELAKANG MASALAH
Di Indonesia kedelai merupakan komoditas pangan yang strategis
sehingga upaya untuk berswasembada tidak hanya bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan pangan, tetapi juga untuk mendukung agroindustri dan menghemat
devisa serta mengurangi ketergantungan terhadap impor
                       

HARGA NAIK-TURUNNYA KEDELAI

Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 7 No. 1, Maret 2009 : 87-102
Di Indonesia kedelai merupakan komoditas pangan yang strategis
sehingga upaya untuk berswasembada tidak hanya bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan pangan, tetapi juga untuk mendukung agroindustri dan menghemat
devisa serta mengurangi ketergantungan terhadap impor. Langkah swasembada
harus ditempuh karena ketergantungan yang makin besar pada impor bisa menjadi
musibah terutama jika harga dunia sangat mahal akibat stok menurun (Baharsjah,
2004). Menurut Rasahan (1999) ketergantungan kepada bahan pangan dari luar
negeri dalam jumlah besar akan melumpuhkan ketahanan nasional dan
mengganggu stabilitas sosial, ekonomi dan politik. Ketahanan pangan dan
kedaulatan pangan berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan rakyat.
Tingkat swasembada kedelai sampai saat ini belum tercapai karena jumlah
kebutuhan masih relatif lebih besar dibandingkan dengan jumlah produksi. Hal ini
menyebabkan impor kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun (Gambar 1).
Peningkatan ketahanan pangan merupakan program utama Departemen Pertanian
yang berdampingan dengan upaya peningkatan kesejahteraan petani dan
peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian (Sinulingga, 2006).
Peningkatan produksi kedelai terjadi pada tahun 1970 sampai dengan
tahun 1992. Puncak produksi terjadi tahun 1992 hingga mencapai 1,88 juta ton,
namun selanjutnya mengalami penurunan dan tahun 2005 hanya 0,81 juta ton
            Keterkaitan dan Persoalan Kedelai sebagai Komoditas Pangan Strategis
Keterkaitan lintas sektor dalam penanganan komoditas kedelai sangat
besar sehingga kandungan sosial ekonomi, psikologis dan politisnya baik nasional
maupun intenasional cukup tinggi. Pangsa produksi kedelai Indonesia kurang dari
satu persen dari produksi kedelai dunia. Produksi kedelai dunia dikuasai oleh lima
negara produsen utama, yaitu Amerika Serikat, Brazilia, Argentina, Cina dan India
dengan proporsi 92% produksi total kedelai dunia yang besarnya 143,2 juta ton
(Sawit dan Rusastra, 2005). Meskipun Cina termasuk negara produsen utama
namun juga merupakan negara importir terbesar dengan rata-rata impor kedelai
sebesar 17,68 juta ton per tahun (Departemen Pertanian, 2006). Menurut Swastika
et al.
(2007) sebagai negara importir terbesar dunia dalam periode 1995-2003 Cina
mengimpor rata-rata 22 persen dari total impor seluruh negara di dunia.
Aktivitas pangan (termasuk kedelai) di Indonesia secara prinsip dijalankan
berdasarkan mekanisme pasar bebas. Konsekuensinya pedagang yang menguasai
cadangan paling besar dibandingkan dengan pemerintah dan rumah tangga.
Dalam era globalisasi pasar bebas, arus barang akan sangat ditentukan oleh
kekuatan permintaan dan penawaran masing-masing negara. Negara pengekspor
yang mampu bersaing di pasar internasional adalah negara yang mampu
memproduksi secara efisien. Sebaliknya negara pengimpor yang mampu bersaing
untuk memperoleh barang dari pasar internasional adalah negara yang sanggup
membayar lebih mahal atau minimal sama dengan harga internasional. Ini berarti
bahwa untuk memperoleh barang dari pasar internasional masyarakat suatu negara
harus mempunyai daya beli yang memadai. Jika daya beli masyarakat lemah maka
kemampuan untuk membeli bahan pangan asal impor juga lemah, sehingga
ketahanan pangan menjadi rentan (Swastika, 1997).
Kedelai sebagai komoditas pangan yang strategis, mungkin terlalu
berisiko bila diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Pertimbangan
pokoknya adalah komoditas ini memegang peranan sentral dalam seluruh
kebijakan pangan nasional karena sangat penting dalam menu pangan penduduk
(Sumarno et al. 1989). Kedelai berperan sebagai sumber nabati yang penting
dalam rangka peningkatan gizi masyarakat karena selain aman bagi kesehatan juga
relatif murah dibandingkan sumber protein hewani (Swastika et al 2007). Selain
itu kedelai mempunyai kandungan sosial ekonomi, psikologis, dan politis cukup
tinggi (Sawit dan Rusatra, 2005).
Keterkaitan dan Persoalan Kedelai sebagai Komoditas Pangan Strategis
Keterkaitan lintas sektor dalam penanganan komoditas kedelai sangat
besar sehingga kandungan sosial ekonomi, psikologis dan politisnya baik nasional
maupun intenasional cukup tinggi. Pangsa produksi kedelai Indonesia kurang dari
satu persen dari produksi kedelai dunia. Produksi kedelai dunia dikuasai oleh lima
negara produsen utama, yaitu Amerika Serikat, Brazilia, Argentina, Cina dan India
dengan proporsi 92% produksi total kedelai dunia yang besarnya 143,2 juta ton
(Sawit dan Rusastra, 2005). Meskipun Cina termasuk negara produsen utama
namun juga merupakan negara importir terbesar dengan rata-rata impor kedelai
sebesar 17,68 juta ton per tahun (Departemen Pertanian, 2006). Menurut Swastika
et al.
(2007) sebagai negara importir terbesar dunia dalam periode 1995-2003 Cina
mengimpor rata-rata 22 persen dari total impor seluruh negara di dunia.
Aktivitas pangan (termasuk kedelai) di Indonesia secara prinsip dijalankan
berdasarkan mekanisme pasar bebas. Konsekuensinya pedagang yang menguasai
cadangan paling besar dibandingkan dengan pemerintah dan rumah tangga.
Dalam era globalisasi pasar bebas, arus barang akan sangat ditentukan oleh
kekuatan permintaan dan penawaran masing-masing negara. Negara pengekspor
yang mampu bersaing di pasar internasional adalah negara yang mampu
memproduksi secara efisien. Sebaliknya negara pengimpor yang mampu bersaing
untuk memperoleh barang dari pasar internasional adalah negara yang sanggup
membayar lebih mahal atau minimal sama dengan harga internasional. Ini berarti
bahwa untuk memperoleh barang dari pasar internasional masyarakat suatu negara
harus mempunyai daya beli yang memadai. Jika daya beli masyarakat lemah maka
kemampuan untuk membeli bahan pangan asal impor juga lemah, sehingga
ketahanan pangan menjadi rentan (Swastika, 1997).
Kedelai sebagai komoditas pangan yang strategis, mungkin terlalu
berisiko bila diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Pertimbangan
pokoknya adalah komoditas ini memegang peranan sentral dalam seluruh
kebijakan pangan nasional karena sangat penting dalam menu pangan penduduk
(Sumarno et al.1989). Kedelai berperan sebagai sumber nabati yang penting
dalam rangka peningkatan gizi masyarakat karena selain aman bagi kesehatan juga
relatif murah dibandingkan sumber protein hewani (Swastika et al 2007). Selain
itu kedelai mempunyai kandungan sosial ekonomi, psikologis, dan politis cukup
tinggi (Sawit dan Rusatra, 2005).

B.PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan
C.KESIMPULAN
Solusi yang pertama yaitu, mulai dari penciptaan kedelai lokal yang sesuai pasar. Memberi insentif bagi para pemulia tanaman kedelai. Kedua, membuat sekolah khusus yang berkaitan dengan kedelai. Didik tenaga-tenaga muda yang akan menjadi ahl-ahli kedelai. Buat sekolah yang dibiayai oleh pemerintah. Ketiga, menciptakan penangkar-penangkar benih kedelai. Dari adanya penangkar-penangkar inilah akan tercipta ribuan tenaga kerja. Belum lagi, di kebun pangkar perlu pupuk organik, pupuk kimia dll. Dari pupuk organik, akan tercipta ribuan tenagakerja baru. Dari mulai proses distribusi akan ada tenaga kerja baru yang tercipta dst dst. Keempat, menciptakan daerah unggul kedelai. Untuk jagung, provinsi Gorontalo sudah menjadi pelopornya. Kelima, memetakan daerah-daerah yang lahannya terlantar. Lahan-lahan ini bisa dijadikan lahan kedelai.
D. DAFTAR PUSAKA
-  boyolali post 24 februari 2010
- google.com
- bloggspot.com

pengantar Bisnis 5



Tugas Individu Pengantar Bisnis


PERSAINGAN PASAR KENDARAAN BERMOTOR






NAMA:
Handika Oki Prasetyadi
KELAS:
1EB31
NPM:
24214737



PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan dan pertumbuhan industri otomotif sekarang ini
sangatlah pesat, hal ini ditandai dengan terus bertambahnya kuantitas kendaraan yang dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya industri sepeda motor sangatlah nampak perkembangannya, sepeda motor lahir dengan berbagai merek,model, tipe, warna dan spesifikasi lainnya. Semua ini sejalan
dengan meningkatnya aktivitas penduduk di berbagai aspek.
            Hal ini menunjukkan bahwa dalam industri sepeda motor mengalami persaingan yang sangat ketat, masalah tersebut di satu sisi merupakan ancaman (thrents), tetapi di sisi lain merupakan peluang (opportunity) bisnis baru
            

            Permintaan pasar akan kendaraan bermotor yang sedemikian tingginya, dihadapi para produsen otomotif baik sepeda motor maupun mobil untuk saling berpacu mendapatkan produk yang mampu memenuhi seluruh permintaan calon pembeli.
 Secara umum antara lain adalah faktor keamanan, kualitas produk, hemat bahan bakar, praktis penggunaannya, kenyamanan berkendara, kelanggengan produk dan yang terpenting adalah harganya harus terjangkau masyarakat.
 Namun seiring perkembangan jaman, permintaan tersebut melebar hingga menciptakan segmen baru dalam masyarakat, sebagai contoh produk utama harus dilengkapi dengan teknologi mesin lebih besar, model gagah, ruang lebih besar dan nyaman, mengedepankan kemewahan walaupun harganya lebih mahal. Semua tantangan ini harus dijawab cepat, baik dan tepat bagi produsen otomotif di Indonesia jika ingin tetap eksis dalam menjual produk dan selalu menguntungkan.








PERSAINGAN PASAR KENDARAAN BERMOTOR
Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat cepat dan cenderung meningkat tiap tahunnya, seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Hal ini dipicu oleh perkembangan jaman yang menuntut manusia untuk bisa bergerak lebih mudah dalam mencapai tujuan dalam aktivitas kesehariannya.
 Kondisi pada saat ini jumlah transportasi publik sangat tidak mencukupi kebutuhan masyarakat dan beberapa faktor lainnya seperti minimnya keamanan, tidak tepat waktu, tidak laik pakai serta kurangnya kenyamanan angkutan publik tersebut. Hal ini mendorong masyarakat untuk membeli dan menggunakan alat transportasi pribadi ketimbang menggunakan jasa angkutan umum.


            Permintaan pasar akan kendaraan bermotor yang sedemikian tingginya, dihadapi para produsen otomotif baik sepeda motor maupun mobil untuk saling berpacu mendapatkan produk yang mampu memenuhi seluruh permintaan calon pembeli.
 Secara umum antara lain adalah faktor keamanan, kualitas produk, hemat bahan bakar, praktis penggunaannya, kenyamanan berkendara, kelanggengan produk dan yang terpenting adalah harganya harus terjangkau masyarakat.
 Namun seiring perkembangan jaman, permintaan tersebut melebar hingga menciptakan segmen baru dalam masyarakat, sebagai contoh produk utama harus dilengkapi dengan teknologi mesin lebih besar, model gagah, ruang lebih besar dan nyaman, mengedepankan kemewahan walaupun harganya lebih mahal. Semua tantangan ini harus dijawab cepat, baik dan tepat bagi produsen otomotif di Indonesia jika ingin tetap eksis dalam menjual produk dan selalu menguntungkan.


            Dari sisi penjualan kendaraan bermotor secara umum mulai mengalami penurunan pada semester II tahun 2005, hal ini disebabkan karena pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak dalam negeri sebab subsidi yang diberikan sudah terlalu besar sedangkan harga minyak dunia semakin melonjak terus.
Imbasnya adalah harga kebutuhan pokok melambung tinggi sehingga masyarakat lebih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya. Pada semester I tahun 2006, para produsen mengalami dilema karena tidak bisa menaikkan harga jual yang disebabkan kondisi ekonomi makin tidak menentu dan pada saat itu penjualan mengalami penurunan yang luar biasa selama 10 tahun terakhir.
 Akhir semester II tahun 2006, kondisi mulai berangsur dengan banyaknya produsen mulai mempersiapkan beberapa model terbarunya dan munculnya beberapa merek baru masuk ke pasar Indonesia. Di tahun 2007 peningkatan jumlah penjualan terjadi cukup signifikan dengan banyaknya merek yang bersaing membuat para produsen berlomba-lomba dalam mempromosikan produknya dan didukung oleh kondisi ekonomi-politik cukup stabil.
            Harga awal bbm pada tahun ‘90an hanya Rp.500,- pada awal tahun 2000an mengalami kenaikan kira-kira sebesar 1500/liter, lima tahun kemudian harganya menjadi 4500/liter, dan sekarang sudah mencapai harga 8500/liter.itu yang menyebab ada ketidak stabilan atau daya beli masyarakat.
            Perusahaan kendaraan bermotor juga sudah mengalami peningkatan dalam segi model,spepart,kapasitas dan transmisi. Namun itu belum cukup untuk membuat produksi sepeda motor dan daya beli masyarakat bertambah.
            Penjualan semakin pesat dan perusahaan akan mendapatkan keuntungan besar dimana kendaraan bermotor tadinya hanya 500rb unit sekarang hampir 1jutaan lebihh.dan perusahaan akan berusaha untuk memproduksi yang lebih canggih supaya masyarakat akan semakin percaya dengan penjualan yang kami produksikan.
            Dan dari segi spepart juga kita akan mendapatkan keuntungan besar karena semakin pesat penjualan yang kami produksikan,dsitu perusahaan akan monopoli keuntungan yang sangat besar,
Peningkatan laju pertumbuhan kendaraan bermotor pribadi yang dipacu oleh maraknya pembangunan infrastruktur jalan raya menjadi faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas paling tinggi di Indonesia. Di California menunjukkan bahwa setiap 1% peningkatan panjang jalan raya dalam setiap mil akan menghasilkan peningkatan jumlah kendaraan yang lewat 0,9% dalam waktu lima tahun (Hanson, 1995)
Sementara itu, pengalaman di Jakarta juga menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 1999-2008 saja, setiap ada pertambahan panjang jalan sepanjang 1 kilometer di kota ini, akan selalu diikuti dengan pertambahan jumlah kendaraan bermotor sebanyak 1.923 unit mobil pribadi dan 3.000 kendaraan bermotor roda dua .
 Contoh Jumlah sepeda motor saja di Kota Surabaya pada tahun 2030 diprediksi sebanyak 4.194.764 unit dan masing-masing unit, panjangnya 2 meter. Jika panjang sepeda dikalikan dengan jumlah kendaraan maka hasilnya mencapai 8.389.527 meter atau 8.389,527  km.  Dan lebar rata-rata jalan di kota Surabaya dapat dilewati secara berdampingan sampai 6 motor. Jadi perhitungannya 8.389,527 km dibagi dengan 6 sepeda motor yang berdampingan, jadi jika sepeda motor berjajar memenuhi lebar jalan dan berbaris ke belakang maka panjangnya mencapai 1.398,255 km
Itu yang harus dijadikan referensi bagi produsen kendaraan bermotor Untuk mengurangi dampak negatif dan mengubahnya menjadi positif Banyak cara yang dapat digunakan untuk merubah hal itu . salah satunya menciptkan inovasi pada kendaraan bermotor seperti motor harus irit dan ramah lingkungan , memperkecil kapasitas agar pembuangan tidak menimbulkan adanya polusi udara.


B.PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.

C.KESIMPULAN
Ø Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Ø Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah
a. Perusahaan adalah pengambil harga
b. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
c. Menghasilkan barang yang serupa
d. Terdapat banyak perusahaan di pasar
e. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna
Ø Kebaikan dan keburukan dari pasar persaingan sempurna
Kebaikannya :
a. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
b. Kebebasan bertindak dan memilih
Keburukannya :
a. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
c. Membatasi pilihan konsumen
d. Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
e. Distribusi pendapatn tidak selalu merata

D.DAFTAR PUSAKA
-koran tempo 15 agusutus 2012
-bloggspot.com
-google.com

Pengantar Bisnis 4

Tugas Individu Pengantar Bisnis


PENYEBAB NAIKNYA HARGA BBM







NAMA:
Handika Oki Prasetyadi
KELAS:
1EB31
NPM:
24214737

PENDAHULUAN
A.    latar Belakang Masalah

Kontroversi kenaikan harga minyak ini bermula dari tujuan pemerintah untuk menyeimbangkan biaya ekonomi dari BBM dengan perekonomian global. Meskipun perekonomian Indonesia masih terseok mengikuti perkembangan perekonomian dunia, akhirnya kebijakan kenaikan BBM tetap dilaksanakan mulai. Dengan berkembangnya kontroversi yang ada terhadap kenaikan harga BBM tersebut, pemerintah berusaha mengetahui dampak langsung peristiwa kenaikan BBM terhadap kondisi masyarakat kecil di Indonesia. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan yang sangat vital dalam semua aktifitas ekonomiu, dengan kenaikan BBM tersebut akan memperberat beban hidup masyarakat dan berdampak menurunnya daya beli masyarakat secara keseluruhan.

PENYEBAB NAIKNYA HARGA BBM

BBM Bersubsidi naik dikarenakan adanya peningkatan permintaan bahan bakar yang dikarenakan utang negara yang membengkak akibat subsidi bbm yang berlebihan dan juga pemakaian bbm bersubsidi yang bisa di bilang sudah melampaui batas , hal inio menyebabkan hutang negara semakin banyak dan terkuras nya dana apbn yang seharusnya digunakan untuk fasilitas atau kepentingan rakyat yang lainya Jika terjadi kenaikan harga BBM, maka akan terjadi inflasi. Terjadinya inflasi ini tidak dapat dihindari karena bahan bakar, dalam hal ini premium, merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat, dan merupakan jenis barang komplementer. Meskipun ada berbagai cara untuk mengganti penggunaan BBM, tapi BBM tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari.
Inflasi akan terjadi karena apabila subsidi BBM dicabut, harga BBM akan naik. Masyarakat mengurangi pembelian BBM. Uang tidak tersalurkan ke pemerintah tapi tetap banyak beredar di masyarakat. Jika harga BBM naik, harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan pula. Terutama dalam biaya produksi. Karena inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan dalam biaya produksi. Ini jika inflasi dilihat berdasarkan penyebabnya. Sementara jika dilihat berdasarkan sumbernya, yang akan terjadi adalah “inflasi domestik, sehingga akan berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri.
Kenaikan harga BBM akan membawa pengaruh terhadap kehidupan iklim berinvestasi. Biasanya kenaikan BBM akan mengakibatkan naiknya biaya produksi, naiknya biaya distribusi dan menaikan juga inflasi. Harga barang-barang menjadi lebih mahal, daya beli merosot, kerena penghasilan masyarakat yang tetap.  Ujungnya perekonomian akan stagnan dan tingkat kesejahteraan terganggu.
Ini juga di karenakan bertambahnya kendaraan motor maupun mobil yang baru tetapi motor maupun mobil di tahun lama masih saja ada ini juga menjadi masalah besar bagi pertumbuhan ekonomi di negara ini , dan juga kegiatan di jalan raya pun tidak keseluruhan lancar ini juga yang menjadikan keborosoan
Hal ini juga akan menjadikan penggunaaan bbm yang akan  berdampak buruk kepada pengiriman suatu barang ,ini juga yang mengakibatkan kelangkaan dan naiknya harga suatu barang baik sembako maupun barang lainyayang akan merembet ke kenaikan harga lainya karena bbm merupakan barang vital bagi masyarakat indonesia yang dominan menggunakan bahan bakar premium
bukan hanya rakyat menengah bawah saja yang menggunakan , bahkan rakyat menengah ke atas pun ikut-ikutan tidak mau rugi mereka juga menggunakan bahan bakar premium yang seharusnya menggunakan bahan bakar pertamax

Kenaikan BBM akan menjadikan kekecewaan kepada warga masyakat ,kenaikan ini bisa menjadi alasan politis, bisa menjadi alasan ekonomis , bisa juga tidak beralasan , memang dalam aspek ini tidak terlihat kenaikan tetapi terlihat pada dampak setelah kanaikan ini setelah BBM di naikan maka semua para peneleti sosial wajib menyebar  kuesioner terkait dengan daya beli apakah daya beli masyarakat cenderung turun atau menetap
Jika daya beli menurun maka akankah mereka merasa sejahterajika daya beli menurun maka akankah mereka merasa sejahtera jika kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi, berapa bisnis yang akan gulung tikar, jika banyak perusahaan gulung tikar berapa banyak kejadian PHK, jika banyak kejadian PHK maka daya beli masyarakat akan semakin turun.

Jika memenuhi kebutuhan dasar saja gagal, kriminalitas akan naik atau turun, jika kemudian kriminalitas menjadi naik, akankah masyarakat merasa aman, masyarakat merasa nyaman, jika jalan - jalan saja harus menyimpan kekhawatiran pencurian, perampokan, penjambretan dll. apakah aspek ini sudah benar - benar dikaji oleh pemerintah, apakah aspek - aspek sosial, psikologis sudah diantisipasi? jika kenaikan BBM justru menjadi sebuah bahan bakar terjadinya ketidakpercayaan kepada pemerintah, jika kenaikan BBM menjadi sebuah pemicu munculnya kerusuhan secara massal, masihkah menaikkan BBM menjadi satu - satunya pilihan ?
Salah satu bahaya yang paling ditakuti dari sebuah rasa ketidakamanan dan ketidaknyamanan adalah rasa frustasi, rasa kecewa, jika akumulasi kekecewaan ini mencapai puncak yang tidak dapat ditahan oleh koping manusia maka kerusuhan, penjarahan, kriminalitas, kejahatan akan menjadi sebuah berita rutin yang didengar paska kenaikan harga BBM, tidak semua bisa dimatematis, tetapi tidak ada sebuah kejadian pun yang tidak menimbulkan dampak maupun akibat.

1. Dampak Positifa) Munculnya bahan bakar dan kendaraan alternative.
Seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, muncul berbagai bahan bakar alternatif baru. Yang sudah di kenal oleh masyarakat luas adalah BBG (Bahan Bakar Gas). Harganya juga lebih murah dibandingkan dengan harga BBM bersubsidi. Ada juga bahan bakar yang terbuat dari kelapa sawit. Tentunya bukan hal sulit untuk menciptakan bahan bakar alternatif mengingat Indonesia adalah Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam. Selain itu, akan muncul juga berbagai kendaraan pengganti yang tidak menggunakan BBM, misalnya saja mobil listrik, mobil yang berbahan bakar gas, dan kendaraan lainnya.

b) Pembangunan Nasional akan lebih pesat
Pembangunan nasional akan lebih pesat karena dana APBN yang awalnya digunakan untuk memberikan subsidi BBM, jika harga BBM naik, maka subsidi dicabut dan dialihkan untuk digunakan dalam pembangunan di berbagai wilayah hingga ke seluruh daerah.

c) Hematnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
Jika harga BBM mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan berkurang. Sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dapat diminimalisasi.

d) Mengurangi Pencemaran Udara
Jika harga BBM mengalami kenaikan, masyarakat akan mengurangi pemakaian bahan bakar. Sehingga hasil pembuangan dari bahan bakar tersebut dapat berkurang, dan akan berpengaruh pada tingkat kebersihan udara.

            2. Dampak negatifa) Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi lebih mahal.
Harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan disebabkan oleh naiknya biaya produksi sebagai imbas dari naiknya harga bahan bakar.

b) Apabila harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak bagi perekonomian khususnya UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).
c) Meningkatnya biaya produksi yang diakibatkan oleh: misalnya harga bahan, beban transportasi dll.
d) Kondisi keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai perekonomian akan terputus.
e) Terjadi Peningkatan jumlah pengangguran. Dengan meningkatnya biaya operasi perusahaan, maka kemungkinan akan terjadi PHK.
f) Inflasi. Inflasi akan terjadi jika harga BBM mengalami kenaikan. Inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi suatu barang atau jasa.

                                                                       PENUTUP
            Demikianlah tulisan yang saya buat mudah – mudahan apa yang saya paparkan bisa menjadi pelajaran bagi semua . Dan apa yang saya jabarkan sebenarnya ini belum sempurna sesuai apa yang di harapkan dengan  ini saya memohon maklumnya, Sekian dan terima kasih atas perhatiannya

Kesimpulan
Kenaikan harga BBM selalu disertai dengan kenaikan harga-harga kebutuhan yang lain, karena BBM merupakan faktor bahan baku yang utama bagi sektor industri. Sehingga dampak kenaikan harga BBM pasti akan sangat dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat kecil.
Untuk menyiasati kenaikan harga BBM bagi para produsen adalah dengan cara makin kreatif, mencoba memberikan nilai tambah produk dari aspek yang tidak menjadikan harga naik, seperti aspek desain, model dan aplikasi yang menarik. Hal ini perlu dilakukan agar harga produk tidak ikut naik terlalu tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
1.    Abimanyu, Anggito. 2012. "Kenaikan Harga BBM". KOMPAS, 1 Maret 2012.
2.    Wahyuningsih, Endang. (2012). Dampak Kenaikan Harga Minyak Terhadap Kondisi Ekonomi Indonesia.
3.    Blogger.com
4.    Google.com